Senin, 16 Januari 2012

The legend of jendral kancil dan ratu pelangi

Part1
Dahulu kala, hiduplah seorang gadis kecil periang nan cantik bernama eridick ,eridick adalah putri tunggal dari raja daedallus, Daedallus merupakan raja dari kerajaan Vetiverianopel. Semua orang pada masa itu tau bahwa kerajaan Vetiverianopel adalah kerajaan yang sangat kaya sehingga para rakyat hidup dengan makmur terlebih raja Daedallus bersikap adil terhadap rakyatnya, sifatnya yang ramah, baik hati dan dekat dengan rakyatnya merupakan hal yang disenangi para rakyat dan mereka sangat menghormati rajanya.
Saat Eridick dilahirkan ibunya meninggal dunia jadi Eridick tidak pernah tau siapa ibunya. Setiap hari Eridick menanyakan tentang ibunya kepada Daedallus, Daedallus hanya menjawab “suatu saat nanti pasti kita akan bertemu dengan ibu” lalu Eridick selalu tersenyum dengan penuh harapan dapat bertemu dengan ibunya. Gadis itu sangat periang meskipun dia hanya bermain dan bersekolah didalam istana kerajaan yang sangat megah tapi ia tidak pernah mengeluh untuk bisa bermain dengan teman sebayanya diluar istana, Daedallus sampai hati melarang putri semata wayangnya untuk pergi meninggalkan istana karena takut kehilangan untuk yang ke dua kali orang yang sangat berarti di hidupnya, walaupun begitu Eridick mensyukuri apa yang tuhan berikan padanya.
Tahun demi tahun berlalu, tak terasa Eridick tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik seorang pewaris tahta kerajaan Vetiverianopel. Saat Eridick menanyakan kebiasaannya pada ayahnya kini ayahnya menjawab dengan jujur karena merasa Eridick sudah siap untuk mengetahui keberadaan ibunya. Eridick sangat terkejut mendengar penjelasan ayahnya, Eridick menangis memeluk ayahnya seolah harapan untuk bertemu dengan ibunya telah kandas. Daedallus memberikan pengertian kepada Eridick agar dapat menerima apa yang sudah di gariskan Tuhan.  
Diam, sepi, tak terdengar lagi tawa dan canda Eridick, Eridick hanya diam membisu di tepian kolam ikan ia tak menangis, ia bersedih tapi ia hanya diam dengan raut wajah yang polos, mata memandang kosong. Para pelayan kerajaan sudah mencoba menghibur Eridick untuk menjadi Eridick yang periang tapi tak membuahkan hasil, ayahnya pun tak bias membuat Eridick kembali seperti dulu. Daedallus merasa menyesal telah memberi tahu mengenai ibunya, Daedallus kira Eridick akan lapang menerima kenyataan ibunya.
Hari berganti hari Eridick masih saja terdiam membisu, pernyataan ayahnya bagaikan petir yang menyambar hati Eridick, hujan pun tak mengubah posisi Eridick untuk tetap berada di tepi kolam seolah berharap ibunya akan turun dari langit. Ia hanya bias menangis dalam hati bercampur dengan perasaan tak percaya bahwa ibunya telah tiada. Dalam benaknya berkata penantian yang selama ini ia harapkan percuma tak ada artinya ia kecewa kepada ayahnya ia merasa ayahnya telah membohonginya. Eridick menjadi gadis pemurung hal ini diketahui oleh rakyat Vetiverianopel.
Tak seperti biasanya Eridick pergi meninggalkan kerajaan untuk melihat aktifitas rakyat Vetiverianopel, hal ini membuat heran para rakyat, mereka terkesima dengan wajah cantik Eridick tapi Eridick hanya berjalan melihat aktifitas rakyat dengan raut wajah yang polos tanpa senyuman terlihat Eridick sedang bersedih. Sempat berhenti melangkahkan kaki saat ia melihat seorang ibu yang sedang berjalan dengan anaknya, Eridick merasa iri terhadap anak itu karena ia tidak pernah merasakan kasih saying dari seorang ibu, Eridick bertambah sedih.
Dari istana kayangan turunlah seorang kaisar tampan yang bertugas untuk menaburkan cahaya pelangi ke bumi setelah hujan brhenti. Saat ia sedang menaburkan bias pelangi ia melihat rakyat Vetiverianopel bergembira melihat munculnya pelangi tetapi ada seorang gadis yang terlihat tak bergembira, kaisar pelangipun bingung mengapa ia tak bergembira dengan munculnya pelangi jika hal ini sampai diketahui oleh istana kayangan maka kaisar pelangi akan mendapatkan  hukuman karena ia gagal mengemban tugas sebagai penabur pelangi agar membuat kebahagiaan manusia di bumi.
Kaisar pelangipun dengan sembunyi-sembunyi turun dari langit ke bumi untuk menemui Eridick. Sebenarnya hal ini dilarang dalam aturan istana kayangan bahwa para kaisar  hanya bertugas menabur kebahagiaan di bumi tapi tidak untuk bertemu dengan manusia. Jika hal ini samapai ketauan oleh istana maka kaisar akan berubah menjadi mahluk hidup bumi. Kaisar pelangi melanggar aturan itu dan ia menyapa Eridick, dengan terkejut Eridick terkesima dengan ketampanan kaisar pelangi,membuat Eridick tambah terdiam. Kaisar pelangi memulai percakapan dengan Eridick berniat untuk menghibur kesedihan Eridick, Eridickpun menceritakan ibunya yang telah tiada yang membuat ia sedih. Dengan perasaan yang tulus kaisar pelangi memberikan motifasi kepada Eridick, mereka asik bercerita seolah mereka sudah saling mengenali sehingga tak terasa merubah raut wajah Eridick menjadi ceria kembali hal itu kemudian disadari kaisar pelangi, karena merasa tugasnya selesai saat hendak  kembali ke kayangan kaisar hampir tak sempat menanyakan nama Eridick dan memberikan sebuah mahkota pelangi yang dipasangkan dikepala Eridick sehingga membuat Eridick bertambah cantik, membuat kaisar pelangi terkesima dan  jatuh cinta kepada Eridick, kaisarpun mengucapkan kata pepisahan “selamat tinggal ratu pelangiku semoga kita dapat bertemu kembali”  . Tapi dari langit, kaisar penabur awan melihat kaisar pelangi sedang berdua dengan manusia lalu ia melaporkan kepada raja kayangan hal itu membuat raja marah. Saat kaisar pelangi terbang meninggalkan bumi ia dirubah menjadi mahluk bumi yaiu seekor kancil yang gagah bagaikan seekor jendral dari pasukan kancil dan kaisar pelangi merasa terkejut melihat amarah raja kayangan, ia meminta maaf dan menyesali perbuatannya tapi tak dapat merubah hukuman kaisar pelangi. Hal itu diketahui oleh Eridick yang membuat Eridick terkejut karena kaisar pelangi bukan manusia tapi ternyata ia berasal dari kayangan.
Eridick menghampiri kaisar pelangi dengan perasaan takut ia menyapa kaisar yang telah berubah menjadi kancil. Eridick melihat bahwa kaisar merasa sedih lalu eridick menanyakan siapa sebenarnya kaisar pelangi itu dan setelah ia tahu ia menghibur kaisar tersbut sehingga kesedihan tak Nampak diwajahnya. Mereka berjalan-jalan mengelilingi hutan Vetiverianopel tak terasa hari demi hari belalu hal ini membuat kerajaan Vetiverianopel dibuat kewalahan mencari Eridick. Eridick berkata “ terimakasih jendral kancil kau telah membuat ku kembali ceria dan mengiklaskan ibuku” pernyataan Eridick dibalas oleh kaisar pelangi “ sama-sama ratu pelangi, terimaksih juga kau telah menghibur dan menemani hari-hariku semenjak aku menjadi seekor kancil”. Mendengar perkataan jendral kancil, Eridickpun sadar bahwa ia telah pergi meninggalkan kerajaan selama berhari-hari hal ini pasti membuat ayahnya khawatir dan membuat kerajaan kewalahan mencarinya. Eridick berkata pada kaisar pelangi bahwa ia telah meninggalkan kerajaan dan kaisarpu menyuruh agar Eridick cepat kembali ke kerajaan tapi Eridick menginginkan kaisar pelangi ikut dengannya lalu kaisar menolak permintaan Eridick karena takut ayahnya menolak kehadiran dirinya.  
Ketika hendak mencari jalan pulang menuju kerajaan mereka bertemu dengan sebatang pohon jamur yang cukup besar kemudian jamur tersebut berbicara “ wahai kaisar pelangi, kamu akan berubah menjadi manusia jika kamu menikah dengan seorang putri yang tulus hati mencintai kamu” merekapun terkejut dengan pernyataan jamur tersebut.
 Dalam hati kaisar berkata bahwa kaulah Eridick putri yang tulus mencintai ku  lalu tak lama setelah itu kaisarpun menyatakan isi hatinya kepada Eridick bahwa ia ingin menemani hari-harinya dan hidup selamanya bersama Eridick.  Eridickpun menyetujui permintaan kaisar pelangi. Eridick berkata “kadang apa yang kita inginkan tak sesuai dengan rencana kita tapi rencana tuhan selalu lebih indah dari apa yang kita harapkan, matahari yang bersinar membuat keceriaan dalam hidup, ketika berganti dengan hujan yang turun akan merusak keceriaan itu tapi yakinlah setelah hujan reda pelangi akan hadir mewarnai hari membuat hidup lebih indah”.
  merekapun kembali ke kerajaan dengan penuh harapan…

Cerpen bersambung ini ku persembahkan untuk Jendral kancil ku yang telah menemani setiap hariku menjadi berwarna…